Cerita Morata Diam-diam Nonton Derby Milan Sebelum Gabung Rossoneri

Jakarta – Striker AC Milan Alvaro Morata mengaku beberapa kali menonton langsung Derby della Madonnina sebelum benar-benar bergabung dengan Rossoneri. Kini ia tak sabar untuk segera ambil bagian dalam duel tersebut.


Hal itu diungkapkan Morata dalam wawancara kepada Sky Sport Italia, dan dikutip Football Italia. Saat menonton Derby Milan, penyerang asal Spanyol itu melakukan penyamaran agar tak dikenal penonton lain.

“Saya tak sabar untuk tampil di laga derby,” ujar Morata.

Baca juga:
Morata: Usai Gol Debut, Malah Cedera
“Saya bisa katakan hal ini untuk pertama kalinya. Saya beberapa kali datang ke San Siro untuk menonton laga derby sebagai seorang suporter sambil memakai topi dan kacamata hitam. Tak ada yang sadar bahwa itu saya.”

“Saya ingin merasakan atmosfernya. Bahkan sebagai orang luar saat itu, saya bisa merasakan betapa pentingnya laga ini. Saya tak sabar untuk mencetak gol dan memenangkan laga derby untuk membuat para fan Milan bangga.”


“Inter Milan adalah tim yang kompetitif. Mereka tim yang luar biasa, kami harus bermain dengan segenap hati. Salah umpan atau gagal menyelesaikan peluang boleh saja, tapi Anda harus mengerahkan segala upaya di lapangan. Sikap bermain tak boleh salah,” jelasnya.

Baca juga:
Abraham Memang Ngebet Gabung Milan Sejak Awal Bursa Transfer
Morata baru bergabung dengan Milan pada musim panas ini usai mengantar Spanyol memenangi Euro 2024. Ia langsung mencetak gol dalam laga debut melawan Torino, namun menepi karena cedera di dua laga berikutnya.

Ia diperkirakan sudah bisa pulih saat menghadapi Inter pada 22 September mendatang.

Obrolan dengan Fabregas Yakinkan Sergi Roberto Gabung Como

Jakarta – Sergi Roberto mengaku mendapat tawaran dari berbagai klub usai meninggalkan Barcelona. Namun, ia pada akhirnya memilih Como usai bicara dengan Cesc Fabregas.


Kontrak Sergi Roberto bersama Barcelona selesai pada musim panas lalu. Bek berusia 32 tahun itu lantas berlabuh di Italia untuk gabung Como dengan status bebas transfer.

Pinah ke Como, Sergi Roberto akan reuni dengan Cesc Fabregas yang kini jadi pelatih. Keduanya sama-sama pernah memperkuat Barcelona pada 2011-2014.

Sebelum memutuskan gabung Como, Sergi Roberto mengaku mendapat tawaran dari berbagai klub termasuk dari Premier League. Namun, ia lebih terkesan dengan visi Fabregas.

Baca juga:
Balada Raphael Varane: Gabung Como, Cedera, Dicoret dari Skuad
“Sebuah kehormatan punya pelatih seperti dirinya. Dia salah satu pesepakbola terbaik di dunia dan sekarang saya tidak sabar memulai petualangannya bersamanya. Dia baru saja memulai kariernya dan saya yakin kami akan saling membantu dalam berbagai hal,” ujar Sergi Roberto dalam wawancara dengan La Gazzetta dello Sport.

“Saya dapat tawaran dari Spanyol, Timur Tengah, dan dari Eropa lainnya, begitu juga Serie A dan Premier League, tapi ketika bicara pertama kalidengan Fabregas, saya paham betapa ambisiusnya klub ini.”

“Targetnya adalah bertahan di Serie A, tapi saya mengapresiasi apa Cesc dan klub berpikir lebih besar. Ada dia sebagai pelatih mempengaruhi keputusan saya, dan, yang tidak kalah penting, Como adalah salah satu tempat paling indah di dunia.”

“Semua orang tahu dia pesepakbola yang pintar dan saya selalu mengagumi kualitas assist-nya dan bagaimana dia bergerak di dalam kotak, mulai dari lapangan tengah. Dia pelatih yang sangat menuntut. Dia ingin mendominasi permainan, menguasai bola, dan main menyerang, seperti yang dulu dia lakukan,” kata Sergi Roberto.

Salah Sadar Status di Liverpool, Belum Akan Pergi Dulu

Liverpool – Masa depan Mohamed Salah di Liverpool jadi perbincangan hangat karena kontraknya segera habis. Tapi melihat pengaruhnya masih kuat, Salah diyakini akan lanjut.


Kontrak Salah bersama Liverpool akan habis pada Juni tahun depan. Ia saat ini sudah dikaitkan dengan Liga Arab Saudi, mengingat musim lalu sudah ada tawaran masuk dari Al Ittihad.

Masa depannya kian diragukan setelah Liverpool merekrut Federico Chiesa. Ini dianggap sebagai salah satu langkah persiapan andai Salah pergi, mengingat mereka punya lima pemain lain yang bisa mengisi tiga pos terdepan plus Harvey Elliott.

Baca juga:
Luis Diaz: Kepergian Mo Salah Akan Sangat Melukai Liverpool
Akan tetapi melihat penampilan Salah di awal musim ini, ada keyakinan bahwa pemain asal Mesir itu masih akan lanjut. Bahkan di usia 32 tahun, eks pemain AS Roma itu masih memberikan pengaruh besar di tim.

Dari tiga pertandingan pertama Liverpool, Salah terlibat dalam enam gol tim. Ia bikin tiga gol dan tiga assist, yang menegaskan statusnya sebagai tumpuan serangan.

“Saya tak yakin ini akan jadi tahun terakhirnya. Saya merasa Mo Salah agak seperti Ronaldo,” kata bek legendaris Liverpool Jamie Carragher dikutip Football365.

Baca juga:
Arne Slot: Ngomongin Kontrak Mo Salah? Mending Ngomongin…
“Kebanyakan pesepakbola merasa 35 tahun itu waktunya berhenti. Menurut saya Mo Salah akan melihat ke akhir usia 30 dan mereda saat itu di dalam pikirannya.”

“Dia akan mencoba memecahkan setiap rekor yang bisa dipecahkan, entah di Premier League atau Liverpool. Saya rasa dia sadar dengan statusnya dan saya merasa sangat sulit melihat Mo Salah di Liga Saudi, misalnya, musim depan. Dia bermain sebaik itu di salah satu klub terbesar di dunia,” imbuh komentator Sky Sports ini.

Donnarumma Lagi Benerin Sarung Tangan, Eh Kebobolan

Paris – Timnas Italia sempat kebobolan cepat sebelum akhirnya mengalahkan Timnas Prancis. Padahal Gianluigi Donnarumma masih siap-siap saat itu.


Italia melawat ke Parc des Princes, Sabtu (7/9/2024) dini hari WIB, pada matchday pertama UEFA Nations League Liga A. Pertandingan baru berjalan 12 detik, gawang Donnarumma sudah dibobol Barcola.

Bola backpass Giovanni Di Lorenzo direbut Barcola yang langsung menggiringnya ke kotak penalti dan melepaskan tembakan keras ke gawang Donnarumma.

Untungnya Italia mampu bertahan dan bangkit untuk kemudian menang 3-1 lewat gol-gol Federico Dimarco di menit ke-30 serta Davide Frattessi dan Giacomo Raspadori di babak kedua.

Baca juga:
Gol 12 Detik Bradley Barcola Jadi Rekor Tercepat Timnas Prancis
Kemenangan yang berarti besar untuk Italia setelah hasil buruk di Euro 2024. Apalagi ini adalah kemenangan perdana di markas Prancis setelah menunggu 70 tahun.

Meski demikian, ada rasa kesal di hati Donnarumma setelah dibobol Barcola begitu cepat. Sebab, Donnarumma belum memakai sarung tangannya dengan sempurna karena harus berjabat tangan sebelum koin tos dengan para pemain.

“Tunggu dulu dong,” teriak Donnarumma ke wasit.

“Saya belum siap sama sekali lo, bahkan belum memakai sarung tangan dengan sempurna, sehingga memintanya menunggu saya siap dulu. Wasit biasa begitu kok,” paparnya seperti dikutip Football Italia.

“Di saat bersamaan, bola lagi dikuasai kami. Padahal menunggu sebentar saja bisa kan.”

Harry Kane Terinspirasi Daya Saing Messi & Ronaldo

Jakarta – Harry Kane ikut bersemangat melihat Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi masih kompetitif hingga saat ini. Keduanya buktikan usia hanyalah angka-angka.


Harry Kane kini sudah 31 tahun dan masih menantikan titel juara pertamanya. Hingga memasuki usia senja pesepakbola, ia masih mentok jadi runner-up baik di level klub maupun di timnas.

Bersama Tottenham Hotspur, prestasi terbaiknya adalah runner-up Piala Liga Inggris dan Liga Champions. Pindah ke Bayern Munich yang langganan juara pun belum mengubah nasibnya.

Baca juga:
Gabung Bayern Keputusan Terbaik Dalam Karier Kane
Kane harus puas finis ketiga di musim pertamanya pada 2023/2024 lalu, juga jadi runner-up di Piala Super Jerman 2023. Bersama timnas Inggris, pemain kelahiran London itu dua kali jadi runner-up Piala Eropa dua edisi terakhir, 2020 dan 2024 lalu.

Rangkaian kegagalan itu tak bikin Harry Kane ciut mental dan kecil hati. Ia terinspirasi Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo, yang masih kompetitif dan bahkan masih bisa meraih trofi setelah melewati usia keemasannya.

Ronaldo misalnya, meraih trofi mayor pertama bersama timnas Portugal di usia 31 tahun, kala menjuarai Piala Eropa 2016. Messi malah baru mewujudkannya di Copa America 2021 pada usia 34 tahun.

Baca juga:
Bisa Cetak 36 Gol untuk Bayern Lagi, Harry Kane?
Messi lantas memenangi Piala Dunia setahun berselang, lalu kembali menjuarai Copa America tahun ini pada usia 37 tahun.

“Selalu berat ketika Anda begitu nyaris meraih salah satu puncak karier lalu terampas. Itu bikin saya makin termotivasi. Itu mengembalikan api dalam diri saya untuk mencoba mencapainya. Tugas kami adalah untuk lebih baik,” ungkap Harry Kane dikutip BBC.

“Saya rasa ketika melihat pemain-pemain seperti Ronaldo, Modric, Messi, semua pemain ini bermain di usia pertengahan sampai akhir 30, itu inspirasi buat saya karena itu menunjukkan bahwa Anda bisa benar-benar bermain di level tinggi untuk waktu lama.”

Baca juga:
Butuh Berapa Lama Lagi Cristiano Ronaldo Untuk Capai 1.000 Gol?
“Saya ingin bermain sepakbola dan di level tertinggi selama mungkin. Saya menggunakan pemain-pemain tersebut sebagai motivasi dan inspirasi untuk bisa melakukannya.”

“SAya merasa berada di tempat yang bagus baik secara mental dan fisik untuk menjalani musim bagus lainnya, semoga itu berlanjut untuk bertahun-tahun ke depan,” imbuhnya

Ini Target Terdekat Cristiano Ronaldo Bersama Timnas Portugal

Jakarta – Cristiano Ronaldo masih punya motivasi besar bawa Timnas Portugal jadi kampiun. Target terdekatnya, CR7 mau bawa Portugal kembali juarai UEFA Nations League!


Cristiano Ronaldo masih jadi andalan Timnas Portugal, di usianya yang sudah 39 tahun. Ronaldo masih menjadi mesin gol, terbaru sudah tembus total 900 gol dalam kariernya.

Baca juga:
Ronaldo Cetak 900 Gol, Pelatih Portugal: Momen Bersejarah
Baca juga:
900 Gol Cristiano Ronaldo, Setengahnya di Real Madrid

Cristiano Ronaldo mencetak satu gol saat Portugal menang 2-1 atas Kroasia pada laga perdana UEFA Nations League Grup A 1 pada Jumat (6/9). Pada Senin (9/9) mereka selanjutnya akan hadapi Skotlandia.

Baca juga:
Butuh Berapa Lama Lagi Cristiano Ronaldo Untuk Capai 1.000 Gol?
Cristiano Ronaldo mengaku belum kepikiran pensiun dari Timnas Portugal. Malah, CR7 punya target terdekat yakni menjuarai UEFA Nations League lagi!


“Motivasi saya sekarang ini adalah bergabung dengan timnas dan menangi UEFA Nations League lagi,” tegasnya dilansir dari Tribuna.

“Kami telah memenangkannya sekali (tahun 2019 di edisi pertama-red), dan kami ingin melakukannya lagi,” sambungnya.

Baca juga:
Butuh Berapa Lama Lagi Cristiano Ronaldo Untuk Capai 1.000 Gol?
Cristiano Ronaldo mengaku tidak punya target jangka panjang, termasuk kans dirinya main di Piala Dunia 2026. Ronaldo kini mau memikirkan target-target jangka pendek saja.

“Saya tidak berpikir jangka panjang untuk saat ini, selalu target-target jangka pendek,” tutupnya.

Satu Hal yang Bikin Shearer Ragu Haaland Akan Patahkan Rekor Golnya

Jakarta – Alan Shearer masih memegang rekor sebagai top skor sepanjang masa Premier League. Erling Haaland berpeluang mematahkannya, tapi Shearer punya keraguan.


Shearer tercatat sebagai pencetak gol terbanyak di Premier League dengan 260 gol. Harry Kane berada di urutan kedua dengan 213 gol.

Saat ini, Mohamed Salah menjadi satu-satunya pemain yang masih aktif yang ada di 10 besar daftar top skor sepanjang masa Premier League. Penyerang Liverpool itu mengemas 160 gol.

Haaland sendiri menunjukkan sinyal kuat sebagai salah satu striker top di Premier League sejak gabung Manchester City pada 2022. Memasuki musim ketiganya di Premier League, striker asal Norwegia itu sudah mencetak 70 gol.

Baca juga:
Gol Haaland di Liga Inggris Awal Musim Ini, Lebih Banyak dari 17 Tim
Shearer percaya Haaland punya peluang besar untuk mematahkan rekor golnya di Premier League. Namun, ketidakpastian di City bisa membuat Haaland meninggalkan Premier League sebelum mematahkan rekor Shearer.

“Saya kira kalau Harry Kane kembali ke Premier League dalam beberapa tahun, maka dia mungkin punya peluang untuk mematahkan rekor saya, tapi tidak diragukan kalau Erling Haaland tetap di sini selama lima atau enam tahun lagi, dengan cara dia tampil, maka dia jelas akan memecahkannya,” ujar Shearer seperti dilansir Mirror.

“Tapi kita lihat saja nanti, kita tidak tahu apa yang akan terjadi dengan Man City dan tuntutannya, kita tidak tahu apa yang akan terjadi dengan Pep Guardiola dan eranya di klub.”

“Itu pertanyaan besar, bukan cuma untuk klub dan manajer tapi juga para pemain yang ada di klub juga. Tapi, jika Haaland tetap di Premier League maka jelas, dia akan mematahkan rekor saya,” kata Shearer

Keputusan Casemiro di Tengah Lirikan Galatasaray

Jakarta – Gelandang Manchester United Casemiro dikabarkan sudah membuat keputusan di tengah kabar ketertarikan klub Turki Galatasaray kepada dirinya.


Masa depan Casemiro santer dispekulasikan selama beberapa waktu. Usai gabung Man United di musim panas 2022, pemain asal Brasil itu tampil prima pada musim debutnya.

Pada prosesnya, performa Casemiro melorot pada musim lalu. Sepanjang musim keduanya bersama Man United, beberapa kali pemain 32 tahun itu dianggap sudah “habis”.

Baca juga:
Shearer Sedih Lihat Casemiro seperti Pemain Semenjana
Di awal musim ketiganya bersama Setan Merah, ada pula hantaman lain baru-baru ini. Casemiro dianggap tampil amat buruk ketika Man United kalah telak 0-3 saat menjamu Liverpool.

Dengan bursa transfer di Turki masih terbuka, di saat bursa pada kompetisi negara lain sudah tutup, Casemiro pun kini dihubung-hubungkan dengan Galatasaray yang kabarnya serius ingin merekrutnya.

Spekulasi masa depan Casemiro di Old Trafford juga bertambah kencang mengingat the Red Devils baru saja mendatangkan gelandang bertahan Manuel Ugarte di hari terakhir bursa transfer.

Baca juga:
Casemiro Diincar Galatasaray
Selain itu, Man United kabarnya juga membuka kemungkinan untuk melepas Casemiro pergi, yang terindikasi dengan laporan usahanya menggugah minat klub di Arab Saudi pada bulan Desember tahun lalu.

Namun, merujuk pada laporan di media Inggris Daily Mail, Casemiro diklaim sudah bulat untuk memutuskan bertahan di Man United dan “akan menolak tawaran dari Galatasaray sebelum bursa transfer Turki tutup pekan depan.”

Casemiro sendiri terikat kontrak dengan durasi empat tahun yang ia tandatangani saat bergabung dengan Man United. Dengan kata lain, kontraknya baru akan habis pada musim panas 2026.

Legenda MU Mau Nangis Lihat Polesan Ten Hag Masih Begini-begini Saja

Manchester – Manchester United mengawali musim ini dengan tidak meyakinkan. Kiper legendaris MU Peter Schmeichel sulit percaya polesan Erik ten Hag masih begini-begini saja.


Manchester United memulai musim ini dengan dua kekalahan dari tiga pertandingan. Setelah menang tipis 1-0 atas Fulham di pekan pertama, ‘Setan Merah’ dibungkam 1-2 di markas Brighton & Hove Albion dan dipermalukan Liverpool 0-3 di Old Trafford.

Laga melawan Liverpool secara khusus mengangkat sorotan terhadap permainan MU. Rival beratnya itu sukses mengeksploitasi titik rentan dan menunjukkan ke Erik ten Hag, bahwa ia masih punya banyak pekerjaan rumah di tahun ketiganya.

Baca juga:
Keputusan Casemiro di Tengah Lirikan Galatasaray
“Saat saya dengar Ten Hag bicara soal idenya, dia bicara soal punya rencana, ada struktur, dan ada disiplin yang perlu dimiliki. Apakah kalian melihatnya di tim? Saya tidak melihatnya, saya belum melihatnya,” ujar Schmeichel kepada Premier League Productions dikutip Metro.

Satu hal lain yang disoroti Schmeichel adalah gaya main MU. Meski sudah membelanjakan banyak uang untuk mendatangkan pemain, hingga kini timnya belum punya identitas cukup jelas.

Padahal membeli pemain-pemain mahal, di antaranya Antony dan Casemiro yang total bernilai lebih dari 140 juta paun, memengaruhi seluruh tim. Dan keduanya sejauh ini tak bisa disebut bersinar.

Baca juga:
Shearer Sedih Lihat Casemiro seperti Pemain Semenjana
“Saya masih tak tahu gaya mainnya dan itu mungkin salah satu hal paling mengecewakan, bahwa kami sempat punya kesempatan melakukan perubahan. Dia datang, Erik, dengan reputasi sangat-sangat bagus,” sambung Schmeichel.

“Dia diizinkan belanja banyak. Dia membawa Antony dan Casemiro, yang mengubah keseluruhan klub. Struktur klub berubah karena itu. Saya rasa salah satu sebab penjualan-penjualan pemain sebelumnya terjadi adalah karena mereka harus membiayai dua pemain itu.”

“Jadi sejak saat itu, klub berubah. Kita sudah memainkan tiga laga, kalah dua kali dan saya tak melihat ada perbedaan. Saya hampir menangis karena itu, sebab saya ingin tim ini tampil sangat-sangat baik.”

Latihan Pertama Sancho di Chelsea Bikin Fans Heboh, Sebut-sebut Ronaldinho

London – Jadon Sancho telah memulai latihan perdananya bersama Chelsea. Winger Inggris itu langsung bikin heboh fans.


Sancho menyebrang ke Chelsea musim panas ini. Pemain 24 tahun itu dipinjamkan Manchester United ke The Blues semusim penuh.

Eks Borussia Dortmund itu sudah memulai latihan perdananya bersama Chelsea. Dalam video klip yang dibagikan akun media sosial Si Biru, aksi Sancho membuat fans heboh.

BErlatih di Cobham, di bawah bimbingan manajer Enzo Maresca, Sancho terlihat punya sentuhan yang oke. Aksi dribble dan melepaskan shot di sesi latihan membuat fans tak sabar menyaksikannya bertanding.

Beberapa fans mengomentari aksi Jadon Sancho dengan pujian. Salah satunya meyakini ia akan memberi dampak besar bagi tim.

Baca juga:
Sindir ‘Gemuknya’ Chelsea, Petit: Lapangan Latihan 3, Ruang Gantinya 2
“Dia akan memberi dampak besar pada tim,” cuit akun @Miracle_CFC.

“Kita punya Ronaldinho sendiri,” komentar akun @IcedOutPalmer.

“Dia pasti punya waktu yang menyenangkan,” balas akun @mysportdabb.

Datang ke Chelsea, Sancho juga diprediksi harus bersaing ketat. Sebab, ada banyak winger yang dimiliki raksasa London saat ini.

Di kanan, ada Cole Palmer, yang hampir pasti selalu menjadi andalan mengingat kontribusinya. Ada juga Noni Madueke, yang tengah on fire musim ini.

Sementara di kiri ada Pedro Neto, Mykhailo Mudryk, dan Christopher Nkunku yang bisa menjadi opsi lini serang Chelsea.

Musim lalu, Jadon Sancho tersisih dari skuad Manchester United karena bersitegang dengan manaje Erik ten Hag dan dipinjamkan ke Dortmund. Musim ini, ia masih tak kebagian tempat dan dipinjamkan lagi, dengan Chelsea punya opsi mempermanenkannya.